Kamis, 19 Februari 2015

Perhitungan Lebar Squish Band pada Head Motor 2 Tak

Tanpa bermaksud Meng-Gurui karena saya yakin banyak yang lebih tahu, saya disini hanya ingin Sharing tulisan ini..............


contoh dari buku 2 Stroke Performance Tuning - A Graham Bell

http://img16.imageshack.us/img16/6715/a50squishband.gif

Pada contoh di bukunya Graham Bell, ukuran squish / piston 54 mm berarti squish bandnya itu adalah 8 mm atau disebut dengan 50% Squish Band.....

sedangkan dari buku 2 Stroke Tuner's Handbook by Gordon Jennings

 http://img263.imageshack.us/img263/7992/a50squishbandjenkins.jpg


sama dengan Graham Bell yaitu 50% Squish Band...

Pertanyaan :
Jika piston 54 mm maka 50% squish band-nya adalah 8 mm, darimana angka 8 mm itu ? Bagaimana rumusnya ?

Kemungkinan jawaban :
Jika membaca kedua buku tersebut, TIDAK DITEMUKAN RUMUS untuk menghitung squish band tersebut.......

Namun demikian, kiranya rumus berikut ini dapat dijadikan acuan (setidaknya oleh saya ya, hehehe)

Jadi rumusnya :
r = 0.5*D*(1 - sqrt(1 - S))
sqrt itu adalah akar......:)
dimana :
r = width of ring-------------------->squish band-nya
D = cylinder bore/ ukuran piston
S = squish factor as decimal fraction, ie 0.73 not 73% (faktor squish band-nya dalam decimal)

Contoh :
misalnya di Graham Bell disebutkan A 50 % squish band (S) dari piston 54 mm (D) itu adalah 8 mm
jadi S = 0.5, D = 54 mm, maka
r = 0.5 *54 * (1 -sqrt(0.5)) = 7.9 mm dibulatkan 8 mm (sangat mendekati)

Sementara itu, Eric Gorr di bukunya - 2 stroke top end and performance
Head dgn squish band lebar 60 % dari bore/ piston & rasio kompresi 9 : 1 cocok untuk penekanan pada RPM bawah sampai menengah...........
Head dgn suish band (35-45 %) dari bore / piston & rasio kompresi 8 : 1 cocok untuk penekanan pada RPM atas..........

CMIIW

Note :
Saya sebagai penulis lupa dapat rumus itu darimana karna sudah lama sekali, hehe........:peace
Penulis juga hanya memiliki motor satria 2 tak buat harian saja, hehehe.....

Trick Dial Satria Fu

Sebagian mekanik mengalami sedikit kesulitan ketika mendial/mengukur durasi dan lift Cam mesin satria fu di karnakan segi konstruksi mesin yang kurang mendukung untuk melakuhal tersebut...oleh sebab itu sebagian mekanik banyak yang hanya menggunakan Filling ketika memodifikasi mesin yang satu ini ga ada salahnya si memodifikasi satria fu tanpa dial sah-sah aja kok...tapi alangkah baiknya jika kita bisa menggunakan alat dial ...agar lebih spesifik dan akurat untuk menentukan Sepk yang kita inginkan...tidak banyak orang yang ingin membagi-bagi tips seputar mesin dengan cuma-cuma...tapi untungnya admin I B L J mempunyai teman-teman yang baik hati yang mau berbagi dengan I B L J dan kawan-kawan semua....sebelum kita membicarakn orangnya kita langsung aja bahas tips trik untuk mendial satria fu

Bagi mekanik Jogja ini teryata untuk mendial cam fu masih ada ruang untuk memasang dial tersebut ...tapi harus mengalami modifikasi berikut langkah-langkahnya:

1. CAM.....Buatlah coakan membulat dibagian Cam yang mau di lalui jarum dial perhatikan gambar di bawah ini

Cam Satria fu yang di Coak

Seberapa besar coakan tersebut sesuiakan dengan diameter jarum yang akan melaluinya....Tujuannya dibikin coakan adalah agar jarum dial memiliki ruang sehingga ketika kem diputar tidak bersentuhan dengan jarum dial.
2. Cangkang.... buatlah coakan dibagian cangkang ini.dengan diameter dan kedalam menyesuaikan kebutuhan...perhatikan gambar




3.Atur sedemikian rupa dudukan/pegangan dial,agar bisa terpasang seperti ini



4. Selesai deh proses pemasangan dialnya.... tinggal pasang busur derajatnya di bagian krug as.


Untuk mempermudah proses Dial alangkah baiknya bikin dudukan mesinnya...murah kok sekitar 50rb sudah jadi,dari pada bingung mau diletakkan dimana mesinya berikut ini contohnya :

Dudukan mesin Satria Fu

Nah mudahkan
Tinggal ukur tuh berapa durasi dan lift Cam

Jupiter MX 476 cc

Dunia Balap Lurus memang sedang Benar-benar Booming dengan Jupiter MX...Hampir beberapa ulasan IBLJ beberapa bulan terakhir mengulas tentang jupiter MX Modif.... dari Yang kenceng sampai yang modif Extreem...Kali ini kembali nongol Jupiter MX buatan anak-anak kota Hujan BOGOR....Jika dilihat sepintas Tampak luarnya Seperti Mx spek ektrem pada umumnya ...dimana Blok Cylinder di Cor sebagai syarat untuk Masuk Piston-piston berukuran Raksasa.....Namun Kali ini agak sedikit lebih rapih..mungkin karna ada sentuhan mesin CNC jadi permukaan blok terlihat seperti Full Paking alumunium ...Cekidot gambar di bawah sob....Rapihkan...Begitu juga dengan Blok Magnetnya terliahat Lebih Stylish dengan motif lubang-lubang melingkar

Bukan hanya dari tampilan luarnya yang WOW....Tapi juga Spek rubahannya dalemanya Lumayan Ekstrem Sob....siapa sangka blok yang terlihat rapih ini menyimpan Volume yang begitu besar untuk kelas motor-motor bebek untuk spek bebasan di Indonesia...476 cc itulah angka yang keluar dari paduan Bore 84 mm x Stroke 86mm...


Liat tuh Boringannya WEW......... usut punya usut Piston menggunakan Kawasaki ZX 1400 musuh bebuyutanya Suzuki Hayabusa yang berdiameter 86mm di padu dengan kruk as CRF motor Special Engine ....Namun sangat disayangkan Spek yang terlihat angker ini bukan untuk di Terbitkan di Indonesia....tapi Untuk Di geber di Negaranya si Upin-Ipin Malaysia...Mesin ini adalah Riquest dari salah satu bengkel dari negara tetangga yang sangat mengkagumi Karya bangsa Indonesia



Waduh sayang sekali ya...kalo saja motor ini Bisa mencicipi kerasnya aspal liaran jakarta pasti bakal menghebohkan dunia persilatan...sudah pasti banyak yang penasaran dengan liarnya torsi dari Jupiter Mx 476cc ini.....Wuuzzzz....Walau pun demikian  IBLJ tetap mengangkat berita ini sebagai bentuk apresiasi sang mekanik (EDIE) dari Bengkel 333 BOGOR (salah satu anggota Grup I B L J) agar tetap terus  berkarya


Spesifikasi :
Seher kawasaki ZX 1400 : 84mm
Stang seher : K125
Kruk AS : CRF Stroke 86mm
Kompresi : 14:1
Klep : 31/27
Pengapian : YZ
Per klep : YZF
Durasi Ex : 278 Durasi In : 280

Teknologi-teknologi Klep

Belajar tentang mesin mau ga mau kita harus mengetahui segala sesuatunya tentang mesin bila kita ga mau ketinggalan...dari mulai logika kinerjanya, fungsi, jenis-jenis partnya dan juga materialnya...dari beberapa komponen tersebut kita pun harus mengetahui jenis-jenis komponen dengan teknologi-teknologinya terutama komponen-komponen yang menurut kita anggap vital..... tentunya hal itu sangatlah penting untuk merubah prilaku kita terhadap part yang akan kita gunakan agar sesuai dengan standar fungsinya....Bahasan ulasan kali ini I B L J akan mencoba menyapaikan teknologi-teknologi yang ada pada klep dari berbagai sumber yang menurut I B L J dapat di gunakan sebagai refrensi.....sejauh ini bagaimana prilaku kita saat menggunakan klep...???  pasti ada yang langsung gunakan tanpa mau tau kelebihan dan kekurangan atau teknologinya yang penting diameter besar batang kecil dan banyak yang menggunakan....wajar saja  si karna yang tersedia di pasaran ya hanya klep-klep yang seperti itu.... di tambah lagi tidak ada produknowlage (keterangan pengetahuan produk) dari part yang di jual...membuat kita sebagai Custamer merasa di bodohi.....padahal kita sebagai custamer/pembeli berhak tau karna ada undang-undangnya lo hehe jadi panjang lebar....

Ternyata klep memiliki banyak teknologi lo walaupun bentuknya secara kasat mata tetap sama....kemajuan teknologi dan pesatnya persaingan kompetisi balap di lapang mendorong Manufacturing terus mengembangkan teknologi partnya berikut penjelasannya


  • Hard Chrome Plating Valve

Klep dengan teknologi ini biasanya di gunakan untuk mesin berkinerja tinggi karna memiliki batang katup dengan koefisien gesek yang rendah, permukaan yang keras dan tahan aus . Hard chrome menawarkan pilihan terbaik untuk aplikasi mesin ekstrim dengan membiarkan sifat pelumasan yang lebih tinggi dan perpindahan panas yang lebih baik dari batang klep. 


  • Sodium Filled-Hollow Stem Valves
Klep yang memiliki rongga ini berungsi untuk mentransfer suhu panas dari daun klep menuju seluruh bagian klep dengan menggunakan natrium sebagai perantara yang di letakan di dalam rongga tersebut....karna bentuknya yang berongga sehingga dapat mengurangi bobotnya sampai 20%...namun Natrium yang berada di dalam rongga akan berubah menjadi gas yang berbahaya jika terkena suhu di atas 1650 drajat celsius

  • Bimetallic Forged Valves

Katup bimetal salah satu klep canggih untuk aplikasi katup ekstrim yang biasa bekerja pada tempratur suhu yang tinggiKatup bimetal pada dasarnya dibuat dari dua batang baja paduan bahan yang berbeda yang digabungkan bersama dengan pengelasan dua buah ke dalam satu komponen. Metode manufaktur katup adalah metode yang hanya direkomendasika untuk aplikasi katup pesawat terbang.

  •  Titanium Valve 


Bahannya yang ultra ringan dan kuat,  membuat Semakin tinggi fluktuasi suhu antara asupan udara dan gas buang menjadi lebih rendah .....Biasanya untuk mesin yang memiliki karakter Rpm tinggi  

  •  Coatings Valve


Coatings klep dapat meningkatkan kekerasan permukaan komponen pada daun klep hingga 30 sampai 40 persen. Keuntungan terbesarnya  dalam memakai Coating Valve, Pelapis termalnya dapat membantu dengan mengurangi suhu 100 sampai 200 derajat
 

Selasa, 17 Februari 2015

Cara Bikin Dome atau Jenong Piston

Cara bikin dome shape sesuai dengan perbandingan kompresi
Pertama saya siapkan dough / malam / lilin yg biasa dipake anak kecil main.

Karena 1 cc = 1 cm X 1 cm X 1 cm maka dough tadi dibentuk kotak / persegi panjang / kubus tergantung kebutuhan.
Misal butuh ukuran 5 cc maka bikin dough dengan ukuran 5 X 1 X 1 cm

butuh bentuk ruang bakar dengan ukuran 10 cc
Untuk itu bikin 3 ukuran yaitu 5 cc ; 4 cc dan 1 cc


Berikut gambar dough yg sudah  dibentuk persegi panjang dan kubus





Lalu dough tadi satu-satu ditaruh di dome dan  ditekan dengan keras sampai semua ruang bakar terisi penuh dan permukaannya benar benar rata dengan permukaan head

Gambar dough yg ditaruh di dome dan ditekan






Gambar ruang bakar yg sudah terisi penuh dengan dough dan permukaan doughnya benar2 rata dengan permukaan head





Gambar dough yg sudah dikeluarkan dari ruang bakar; doughnya berbentuk seperti ruang bakar .
Dough ini bisa dijadikan patokan untuk membuat crown piston





Ternyata masih tersisa 1 kubus berukuran 1 cc , berarti domenya berukuran 9cc
Kerja lagi deh , gerus gerus gerus.



dalam menentukan ukuran klep in ideal

Waktu itu dikuitip langsung aja buku graham bell (sangat popular di Indonesia) dan sepertinya jawaban saat itu cukup memuaskan sang penanya (maklum dikutip dari AG Bell)

Tetapi jawaban saya justru tidak memuaskan saya sendiri, karena sepertinya tidak seperti itu.

Jadi mulailah riset dilakukan dan singkat cerita inilah hasilnya dalam bentuk rumus yg agak rumit tapi sebenernya gampang kalau dah biasa

Ada angka index yg ditemukan dari riset tersebut, diebut air speed index (Ai)

Angka nya mulai dari 24 sd 35 , 24 adalah mewakili air speed yg terendah dan 35 mewakili air speed tertinggi.

Untuk keperluan harian / ekonomis angka Ai yg dipakai adl angka diatas 30 jadi 31 sd 35
Sedangkan untuk keperluan race / street performance angka Ai yg diapakai adl 24 sd 30

Untuk keperluan race dibagi 3 yaitu,
Matic Ai = 27 sd 30
Bebek Ai = 25 sd 28
Mesin tegak Ai = 24 sd 27

Rumusnya adl
((Sqrt atau akar dari ( cc : Ai x 100 : 3.14))x2)+3
cc adalah CC mesin ; misal 125 cc dan Ai adalah Air speed index
Contoh : mesin 125 cc untuk keperluan harian maka Ai yg dipakai kita pilih 33 maka besar klep in nya
(Akar dari (125 : 33 x100 : 3.14) x2)+3
125 : 33 = 3.7878 ;
3.7878 x100 =378.8;
378.78 : 3 = 120.63;
akar dari 120.63 = 10.98;
10.98 x 2 = 21.96;
21.96 +3 = 24.96 atau dibulatkan jd 25mm

Jadi untuk keperluan harian motor 125 cc cocoknya pakai klep in 25mm

Tapi kalau motor pengen lebih irit lagi maka Ai yg dipakai 35

Kalau pengen untuk kebut2 an di jalan atau di sirkuit gg senggol; misalnya matic kita pakai Ai 29
(Akar dari (125 : 29 x 100 : 3.14))x2+3 = 26.43 atau dibulatkan jd 26.5

Kalau misal motor matic yg sama pengen buat race di sentul kecil maka kita pakai Ai 27
(akar dari (125 : 27 x 100 : 3.14))x2+3 = 27.3 dibulatkan jadi 27.5

Kalau misal motor bebek 127cc untuk sirkuit dadakan / gg senggol kita pakai Ai 28
Maka (akar dari(127 : 28 x 100 : 3.14))x2+3 = 27
Sedangkan motor yg sama untuk sentul besar maka kita pakai Ai 25
Jd (akar dari (127 : 25 x 100 : 3.14))x2+3 = 28.5

Kesimpulan dari riset , semakin rendah angka Ai maka hasil test dynonya makin gede HP nya tetapi didapat pd rpm yg lebih tinggi sedangkan sebaliknya angka Ai yg tinggi makin rendah hasil dynonya tetapi peaknya didapat lebih cepat.

Ai yg tinggi lebih irit/ ekonomis dipemakaian BBm dan juga lebih lincah sedangkan ai rendah boros bbm

Rumus diatas juga membuktikan kegalauan kenapa kok motor yg hpnya gede di dyno pas di track gak bisa menang, ternyata karena susah dikendalikan dan kurang lincah malah selalu hilang waktu di tikungan. Tetapi kalau di sentul gede motor dengan ai rendah, mantap

 








kalau teman2 lihat gambar di atas adl sebuah lingkaran yg tentu saja memiliki 360 derajat. Kalau dibagi menjadi 4 bagian tentu saja setiap bagian memiliki masing2 90 derajat

cam bertugas membuka hanya di 2 langkah saja yaitu langkah hisap lihat area hijau dan langkah buang lihat area merah, langkah hisap bertugas untuk memasukkan udara + bensin ke dalam mesin dan di langkah buang cam bertugas membuka klep untuk proses pembuangan gas

Pada Kenyataannya pada langkah hisap cam selalu membuka lebih dari porsi 90 derajat, bahkan terkadang sampai 30 derajat lebih dari semestinya , kenapa begitu???
Karena udara dan bensin yg masuk kedalam mesin butuh waktu untuk memenuhi ruang bakar mesin (lihat garis orange yg bertuliskan power)

Pada langkah Buang kalau dipikir kenapa cam harus membuka jauh lebih awal bahkan 30 derajat sebelum waktunya(lihat garis orange di langkah daya), Karena tekanan yg dihasilkan setelah bbm meledak begitu besarnya sehingga kalau dibiarkan terlalu lama didalam dasar ruang mesin malah justru menghambat kelancaran terbentuknya energi inertia secara simultan dan lagi posisi piston 20 derajat sebelum tmb pergerakan piston hampir diam(tdk bergerak), oleh karena itu dibukalah klep buang jauh sebelum piston selesai melakukan langkah daya

Lalu kenapa cam membuka klep hisap dan klep buang secara bersamaan (lihat garis orange di atas/TMA)
Ini namanya Overlap, Karena kecepatan gas buang yg tinggi(saya ulangai kecepatan gas buang yg tinggi) maka secara otomatis gas buang pada akhir langkah buang membuat kevakuman pada ruang bakar dan menarik sedikit udara+bensin , tetapi ini hanya terjadi jika kecepatan gas buang sangat tinggi jika tidak maka sebaliknya terjadi pembalikan tekanan dan terjadilah sedikit kontaminasi pada intake manifold karena ada gas buang yg masuk ke intake manifold yg berakibat berkurangnya performance mesin pada langkah hisap berikutnya.

Pada gambar di atas bisa dilihat garis hijau adalah derajat cam membuka klep hisap dan garis merah adalah derajat cam membuka klep buang

pada mesin racing yg murni bergantung pada rpm tinggi cam bisa dibuka maksimal baik pada langkah hisap maupun langkah buang, kenapa begitu? karena mesin racing sangat bergantung pada rpm tinggi dan pada rpm tinggi kecepatan udara yg masuk juga tinggi , garis orange di atas mewakili power (tenaga lebih) makin besar bukaan derajatnya maka makin besar power yg didapat, tetapi syaratnya kecepatan rpm juga harus tinggi dan apa yg terjadi sebelum tercapai rpm tinggi ? Tentu saja performance nya malah turun karena banyak terjadi kebocoran.

Kalau dilihat di atas ada juga garis orange yg mewakili overlap , disini kita lihat overlap bisa mulai 15 drjt sebelum TMA dan berkhir 15 drjt setelah TMA jadi overlap juga memiliki durasi dan tentu saja tinggi angkatan klepnya

selain itu ada juga garis Top Lift, disini maksudnya adalah tinggi bukaan klep yg paling besar dicapai oleh cam pada berapa derajat? Kalau makin cepat cam mengangkat klep maka performance mesin juga lebih baik karena udara makin cepat dan mudah memasuki ruang bakar atau keluar dari ruang bakar dan tentu saja kecepatan cam membuka klep juga punya batas

Yg perlu diingat semua derajat pd gambar diatas adalah derajat cam jadi kalau bicara durasi tentu saja harus dikali 2, karena kalau bicara durasi maka yg dimaksud adalah derajat krukas

mudah2an membantu


Info timing cam standar Titan

A= tma, B= tmb

Lift 0.1mm
In 16 A B 45
Ex 40 B A 20

Lift 1mm
In A 10 B 21
Ex 18 B 5 A

Lift max cam
In 6.8mm
Ex 6.5mm

Lift max tercapai pd . . . . derajat
In 105 - 110 drj
Ex 75 - 80 drj

Overlap max lift
0.7mm

Read m

Awal Mulanya Pengapian Total Loss



Maniakmotor – Pengapian total loss yang membuang magnet aslinya, tak asing buat sampeyan, apalagi penyuka balap liar dan dragbike. Ini pengapian ringkas tak berliku prosesnya. Pengapian disederhanakan dari AC ke DC. Buat yang sudah tahu, silakan senyum. Tapi yakin dah banyak juga yang belum ngeh, karena pengapian ini ngetop pada 2000-an. Ya terutama anak muda yang saat itu masih belajar baca.
CDI tinggal terima arus listrik dari aki, nggak butuh spul atau lilitan pembangkit listrik. Singkatnya nggak butuh magnet yang malah jadi beban.  Sebelum muncul bebek Suzuki  Shogun 110 cc yang mengusung pengapian model DC, system ini sudah ada di dunia.
Kalau di Indonesia khususnya balap dicoba ‘eyang' Sugiyono Bedjasaputra atau 'Bobeng'. Ia menerapkan  pada Shogun. Bobeng dari Purwokerto, Jateng itu, sebelum tahun 2000 sudah punya formulanya. Namun ketika itu balap motor 4-tak belum terkenal. “Langkahnya mudah,” kata Bobeng ketika ketemu maniakmotor.com pada tahun 2000. Wah, portal ini belum ada kale. Yang jelas dia pernah ngomong begitu pada reporter portal ini.   
Bisa disebut pengapian tanpa magnet. Maka yang pertama dilakukan mencopot magnet dan disisakan lempeng mangkoknya. Biar gampang magnetnya bisa dibakar dahulu. Tujuannya perekat atau lemnya terkelupas dan baru dicungkel dengan obeng min sembari digetok palu. Setelah dilepas kadang atur-atur lagi bobotnya dengan cara dibubut.
Kalau sayang dengan mangkoknya silakan juga bikin baru dari lempengan besi atau lebih dikenal dengan istilah rotor. Bahkan ada yang dijual sesuai bobot yang dimulai dari 350 gram ke atas yang telah tersedia benjolan untuk dibaca pulser atau pick-up coil. Kalau nggak ada rotor sama sekali, pastilah hanya enak saat statis alias diam. Saat dinamis atau bergerak torsinya hilang. Itu sama dengan benar-benar los, hehe. Malah sekarang sudah dikawinkan dengan balancer.
Selain magnet, spulnya juga ikut dilengserkan. Karena tak pakai magnet dan spul jelas lampu bakal padam. Ya buat balap masa iya masih pakai lampu, sekalian pakai kaca spion, hehe. Dengan mencopot magnet dan spul tak ada lagi beban induksi magnet, ini bikin putaran mesin lebih enteng bergasing. Makin ngacir bila didoping CDI programable yang bisa dipetakan grafiknya suka-suka kamu.
Jangan lupa kiprok alias regulator juga dilepas. Itu alat nggak ada gunanya lagi. Kolo perlu kabel bodi ikutan dipretelin lalu bikin ulang kabel bodinya. Ini ada maksudnya agar nilai hambatan kabel juga lebih kecil. Tinggal sambungin  kabel positif dari aki ke CDI. Biasanya di balap disambungkan ke engine cut off atau sakelar. Sekelar sebagai pengganti kunci kontak.
Tapi sekali lagi trik total loss ini hanya berlaku pada motor yang menggunakan pengapian DC macam Jupiter z, Mio, Shogun, Satria Fu, Supra 125, Blade, Beat dan lain-lain deh pokoknya. Hehe.. Sengaja hanya itu yang disebut karena memang merk-merk tadi yang langganan dipake balap. Eit jangan lupa menyetel pulser antara 0,6 mm – 0,8 mm atau sesuai setelan yang pas. Angka itu hanya referensi